Monday, March 27, 2006

hiburan orang kecil

Sabtu malam 25 Maret 2006 jam sepuluh malam, menikmati fish show di sepanjang Yarra River. Ini adalah the second last attraction dalam rangka Commonwealth Games. Ramai orang menikmati bersama keluarga. Dan atraksi itu pun mulai tepat di jam yang direncanakan. Sekitar lima belas menit menikmati ikan-ikan besar buatan yang berjajar di tengah sungai itu bertaburan cahaya. Air memancar dari ikan itu. Jadilah pancuran panjang diiringi musik yang menghetak dan membuat badan bergoyang. Ah jadi teringat air mancur di dekat monas dulu, depan balaikota, yang meliuk-liuk mengikuti irama musik.

Atraksi air dan ikan pun usai. Ditutup dengan fire works yang memancar ke langit memberikan sinar yang lebih diantara gemerlap lampu kota Melbourne. Aku sungguh menikmatinya, bersama Pak Budi sekeluarga meski tanpa KD yang memilih lelap dalam keletihan di rumah.

Sebenarnya atraksi di sekitar Federation Square tak hanya si ikan-ikan berlampu, ada panggung musik (hei, malam itu aku mendengar Kopi Dangdut berkumandang !!!), ada sirkus, ada panggung bollywood (perkenalan atraksi india sebagai calon tuan rumah Commonwealth games 2010), dan masih banyak lagi.

Entah kenapa, kemudian aku jadi melankolis setelah menikmati hiburan menarik gratis. Enak euy, meski dengan penghasilan dari allowance scholarship yang besarannya masih tiodak kena pajak tapi bisa dapat hiburan asyik. Kalau di Indonesia dapat apa coba ? Apa yang didapat rakyat kecil ? Nggak ada taman-taman untuk piknik gratis, lapangan-lapangan untuk main bola gratis, kolam renang yang memadai dengan harga terjangkau, dll. Dengan 3 dollar (seharga satu cup kopi) bisa berenang dengan fasilitas yang bagus, bersih terawat, di negeriku ? mau yang murah pasti kumuh, yang bagus pasti mahal. Perpustakaan ? koleksinya nggak lengkap dan bukunya sudah kumal ? Disini, tanpa bayar bisa pinjam buku 30 biji untuk sebulan.

Kapan ya.......orang-orang kecil di negeriku bisa menikmati hidup lebih baik ?

2 Comments:

Anonymous Anonymous said...

HOPE is the best word for Indonesian. We love to be promised and hoped (by who?) Baru aja kemarin bu ani yudhoyono berujar di tipi dlm rangka memperingati hari tbc sedunia,bahwasannya orang-orang "kecil" jangan takut untuk berobat tbc ke puskesmas. Okelah dengan pegobatan gratis itcu,tetapi apakah akses JALAN ke puskesmasnya ada?! Dan notabene di indo,penderita tbc banyak yg dr kalangan wong cilik. Yah,itu baru salah satu dari hak yang paling dasar--KESEHATAN. Apalagi mo hoping-hoping dapet fasum dan fasos yang lainnya ituh.

12:20 AM  
Blogger Dini said...

cari hiburan nih, abis kangen sama kesemrawutan jakarta? hehe... we share the same feeling mbak... rasanya ngiri liat anak2 di sini bisa puas maen di taman tanpa keluar biaya, di jakarta, ke mana kita bisa bawa anak kita kalo gak ke mall (yang ujung2nya minta jajan) or ke hutan UI? hehe... masi penuh sama tukang jualan gak ya... hmmm apa ke jurangmangu aja ya? yang ada lapangan penuh sama yang maen bola... hehe...

Keep the spirit and faith!
:)

11:09 AM  

Post a Comment

<< Home