Neighbourhood House
Kalau ibu-ibu rt di Indo kumpul-kumpul acara apa yang dilaksanakan ? Biasanya sih arisan, senam bersama, demo panci, yang agak berisi ...ya pengajian (maaf dibilang agak berisi, karena kebanyakan cuma nempel di kuping saja), dan yang paling parah....ya gosip,gosip,gosip muuuuuah.
Padahal ibu-ibu di indo secara pendidikan kan sudah membaik sehingga jika diberi alternatif acara yang oke insya allah sih bisa. Tapi kenapa ya kok mandeg aja. Teringat waktu mau coba bikin acara alternatif di sebuah arisan, responnya kurang positif. Akhirnya, acara tidaak berjalan. (Ups, jangan2 lobi para initiator kurang keras ya ?)
Bicara tentang rt-rw, disini memang tidak ada rt-rw tapi ada neighbourhood house ditiap suburb. Jangan dibayangkan bahwa kegiatan NH ini seperti kegiatan rt rw, yang mengurus urusan warga dari KTP, pemilu sampai tujuh belasan. Namun karena ruang lingkup NH ini yang lebih kurang seperti lingkup rt rw, aku kebayang-bayang jika ini bisa diterapkan di indo. Ibu-ibu PKK bisa mencontoh kok.....
Di Brunswick ada dua lokasi NH, di Garden st dan di De Carle. Mereka menyelenggarakan berbagai kursus untuk memenuhi keperluan warga di suburb tsb. Kebanyakan acara-acara untuk kaum ibu seperti kursus bahasa inggris (as second languange) - warga brunswick berasal dari berbagai kultur, kursus komputer, kursus craft dan kursus First aid. Dengan biaya yang terjangkau, kurus ini diharapkan membantu para ibu untuk meningkatkan skills dan juga membantu mereka untuk bisa kembali ke dunia kerja setelah vakum untuk mengurus anak yang balita. Mereka juga menyediakan sarana child care dan juga menyewakan gedung pertemuan.
Mestinya yang seperti ini bisa diterapkan di Indo. Gedung kelurahan kan ada bisa di manfaatkan supaya ibu-ibu indo lebih bermutu. Biaya operasional ? walah-walah, orang indo kan pemurah, insya allah. aku yakin masih banyak para profesional yang rela tidak dibayar buat acara-acara seperti ini mahasiswa yang mau lulus juga mau kok dimintai tolong. Komputer kan ada, bagaimana mau bikin kursus komputer ? ya jangan bikin kursus itu. Kursus bahasa kan cuma butuh papan tulis, kursus first aid, cuma butuh bu dokter. Intinya kursus apapun yang bisa bermanfaat untuk masyarakat sekitar.
Semangat sekali ya ? iya nih.....karenaa suka sedih sama ibu rumah tangga di indo yang akhirnya lebih menyibukkan diri di depan tv dengan tayangan misteri dan infotainment selebriti. Kapan negeriku maju , kalau begini ?
(buat mb diana di BC2, gimana mbak? boleh kan ide ini diimplementasikan ?)
1 Comments:
Wdh, namaku disebut2 nih? Pa kbr Dinda? Usulnya yahud bgt, jzkl ya. kudu cepet2 merenung nih, hehe... salam dr ponakan nih, ny kpn balik ke Indon?? ;))
Post a Comment
<< Home