Monday, June 20, 2005

How to bring up my own kids?

Kisah 1
TPA pengajian PBrunswick ahad kemarin babak belur. Beberapa peserta tetap nggak datang, sementara itu anak2 kecil yang datang karena ortu mereka ikut pengajian PBrunswick tidak berminat untuk turut serta mendengar story telling dari buku AA Gym.
"I have mengaji at Friday night.", kata salah seorang anak berargumen
"I'm not join TPA." kata yang lain.
Yah, dengan hanya lima pendengar di awal story telling, TPA siang itu ditutup dengan 3 anak saja. Sedih

Mudah-mudahn saja mereka tidak berkenan karena kami tidak menarik, bukan karena mengaji bukan kebutuhan mereka.

Sesuai acara PBrunswick, ada sedikit review soal kemalasan anak2 Indo di sekitar kami untuk ikut TPA. Sebagian besar ortu hanya menekankan pada pelajaran baca quran di rumah. Bisa baca quran sudah cukup, sementara pergaulan dengan sebaya yang sama2 islam kurang dibina.

Kisah 2
Sepekan yang lalu denger cerita tentang seorang anak yang diminta sholat oleh ibunya sepulang sekolah. Anak ini, alhamdulillah berasal dari kalangan islam terpelajar yang sedang diberi nikmat kuliah di Melbourne. Sang ayah adalah salah satu pemikir di sebuah organisasi keislaman.
"I don't wannna sholat Mom."
"Why ? You have to sholat?"
"But my friends never do sholat. Why I have to ?"
"Because you believe in God."
"But ,I dont' believe in God."
Guuubrak. Si ibu panik. Dan kemudian ia panggil sang Bapak untuk menerangkan masalah Tuhan kepada sang anak.

Kisah 3
Aku punya teman dengan beberapa buah hati. Kalau bertemu mereka aku jadi kurang nyaman. Temanku ini sangat strict dalam melatih manner anak2nya. Ga boleh ini, ga boleh itu. Jangan ini jangan itu. Pernah dalam perjalanan bersama mereka naik mobil, aku terperangah. Bayangkan anak usia Prep dan Kinde (SD kelas 1 dan TK) harus diam sepanjang perjalanan.Ga boleh rame dalam mobil atau diturunkan.


Kisah 4
Semalam baca blog mbak Helvy dan Faiz. Tercerahkan. Gimana ya bisa bikin anak dengan empati dan religiusitas seperti dia ?

Kisah 5
"Li, anaknya Bu X, menikah. By Accident." Gubraaaag

..........................................
Barangkali gusti Allah memberi ku kesempatan yang lebih banyak untuk belajar. Belajar bagaimana seharusnya mendidik anak di zamannya.

3 Comments:

Blogger zuki said...

kok nggak ada kolom ntuk ngasih komentar? blognya saya link ke tempat saya ya .. ;-P

9:36 PM  
Anonymous Anonymous said...

hehehe cerita nomor 2 lucu bener, tapi emang real sih kayakanya anak kecil doesn't believe in God. Dulu aku juga begitu..... Tj

1:40 AM  
Blogger Lia said...

Assalamu'alaikum,kunjungan kedua untuk sapa hari:) dikasih tau Wida.
Ijin untuk turut mebaca kisahnya ya!
Salam

5:26 AM  

Post a Comment

<< Home