Thursday, June 30, 2005

KD: A Journey of Love


Dingin sekali pagi ini, membuat ingatanku melayang pada suatu pagi, Sabtu 12 Maret 2005. Kala itu, ditemani oleh Mas Budhitama Subagja (thanks Mate), aku berangkat menuju Melbourne International Airport guna menyambut hadirnya sang kekasih yg telah terpisahkan selama dua purnama lamanya.
Sang kekasih itu, Alia Prabandari namanya, demi sebuah idealisme dan cita cintanya, terbang ke Australia meninggalkan keluarga yang dikenalnya sejak lahir, sahabat yang menyertainya sejak kecil, hingga karier yang dirintisnya sedari dini. Untuk apa? untuk menemani seorang lelaki kecil bernama deni yang telah nekat mempersuntingya.

ahh... pantaskah pengorbanan itu?
Keluarga yg telah memberikan kehangatan selama puluhan tahun, terpaksa ditinggalkan untuk seseorang yang baru kau kenal dalam beberapa tahun terakhir dan belum tentu bisa memberimu kehangatan seperti yg biasa kau terima.

ahh... pantaskah pengorbanan itu?
Sahabat yang setia menyertai dalam suka dan duka, terpaksa ditinggalkan untuk seseorang yang mungkin bisa membuatmu bersuka, namun juga mungkin malah membuatmu berduka......
ahh... pantaskah pengorbanan itu?
karier yang kau bina dari bawah, PNS pelaksana di Dirjen Pajak (yang kemudian engkau tinggalkan demi sebuah idealisme), Premier Oil, KAP Kanaka Puradiredja, hingga Petronas, kau lepas untuk ditukar dengan status sebagai an international student's spouse.
Rasanya pengorbanan itu terlalu besar untukku.

Pagi itu, Sabtu 12 Maret 2005, aku berangkat menembus kabut
membawa selaksa rindu menjemput cinta
Semoga Allah SWT mecintai penjalanan cinta kita
Amien

2 Comments:

Blogger zuki said...

hik ... hik .. hik ... :-P. BTW, keluarga Martono sudah jual rumahnya dan sudah pindah ke Purwakarta. Hik .. hik .. hik .. sedih juga ...

10:25 PM  
Anonymous Anonymous said...

pantes banget....!!!
pengorbanan bagi sesuatu yang dikatakan sebagai CINTA....

5:05 PM  

Post a Comment

<< Home