Kawani Jiwangga Mumtaz

it's a mother's day

Hari ini hari ibu di australia.....minggu ke dua di bulan Mei. Tidak ada perayaan spesial sebagaimana dulu di Indonesia. Perayaan hanya simbol, yang penting dalam penghargaan dalam hati. Namun, kali ini rasanya berbeda meski tetap saja tak ada morning breakfast di tempat tidur, buket bunga mawar ataupun makan malam istimewa buat ibu, toh ibu sudah tak ada. Buatku ? wah belum ada yang memanggilku ibu, jadi tak ada yang istimewa untukku. Lalu apa yang membuat jadi istimewa ?

Apalagi kalau bukan, pemahaman betapa ibu memang makhluk istimewa. Yang bersusah-susah dan tak menuntut hadiah dari anak yang kadang menyakiti hatinya. Betapa Allah memberikan hati yang luar biasa mulia yang tak cukup dibalas dengan bintang tanda jasa. Hm, ibu,ibu dan ibu. Aku mencintamu.

Kemudian aku mengingat seseorang yang mulia meski ia bukan ibu yang melahirkanku. Ia adalah ibu dari suamiku. Aku mencintai putranya, mengagumi putranya, dan berserah diri dalam kepemimpinannya. Sungguh jikalau tak ada jasa ibunya (tentu saja dengan izin Allah), barangkali ia tak hadir sebagai sosok lelaki yang layak dicinta. Rasanya tak pantas mencinta sang anak dan melupakan darah yang mengalir di tubuhnya. Ibu mertua, ibu mertua, ia adalah ibuku jua......

(buat cinta.....)