Wednesday, July 27, 2005

What the friends are for

And I never thought I'd feel this way
And as far as I'm concerned
I'm glad I got the chance to say
That I do believe I love you
And if I should ever go away
Well then close your eyes and try
To feel the way we do today
And then if you can remember
Keep smiling, keep shining
Knowing you can always count on me, for sure
That's what friends are for
For good times and bad times
I'll be on your side forever more
That's what friends are for
Well you came in loving me
And now there's so much more I see
And so by the way I thank you
Oh and then for the times when we're apart
Well then close your eyes and know
The words are coming from my heart
And then if you can remember

(sebingkai cinta untuk sahabat2 yang mengingatkanku dalam kebenaran dan kesabaran
sahabat di bekasi tempat curhat di asrama yang mengajarkanku untuk qanaah ,yang selalu mengingatkanku pada kecintaan yang abadi ,
sahabat tua di Tangerang yang mengingatkanku untuk tidak mudah tertiup angin, yang senantiasa menginspirasiku untuk mendukung pasangan hidup , yang selalu mengembalikanku ke bumi dari awang-awang, yang mengenalkanku pada cinta yang sebenarnya,
sahabat di Manggarai yang ber KRL bersama, yang tawadhu dan bergandengan tangan untuk memegang komitmen perjuangan,
sahabat lama entah dimana berada "uswatun hasanahku" yang mengenalkanku lebih ttg kebesaran sang Gusti
kiranya ada saat menyapa kembali walau tak cukup sekedar kata terima kasih)


song by Gladys Knight,D Warwick, Stevie Wonder

Tuesday, July 26, 2005

Ibu dan bapak, cintaku


Aku merindukan ibu bapakku, sungguh!! Almarhumah ibu yang berjarak alam, dan bapak yang yang berjarak samudera. Pada mereka berdualah aku berhutang cinta yang tak terhitung. Barangkali sampai ajalku tak jua cukup terbalaskan. Kini, biarlah kuhitung-hitung kebaikan mereka kiranya agar semakin bersemangat diriku menunaikan ketaatanku.

Friday, July 22, 2005

Volunteer

Senin 18 Juli 2005, aku memulai tugas di Kelvin Thompson Electorate House Coburg Victoria sebagai Tax Volunteer. Dengan perkiraan hanya 3 klien dari jam 10 pagi, ternyata hari ini aku full booked dengan 6 klien sampai jam 2 siang. Apa sih tax volunteer itu ?
Tax Volunteer adalah program yang dilaksanakan oleh kantor pajak australia (ATO) untuk membantu wajib pajak pribadi berpenghasilan rendah (low income earner). Gratis tanpa biaya. Para wajib pajak tsb cukup datang ke Tax volunteer yang ditempatkan di Tax Help Centre di tiap suburb. Volunteer ini akan membantu mengisikan SPT tahunan mereka baik secara manual maupun online.
Untuk jadi tax volunteer gampang2 susah. Cukup kirim permohonan. Apabila volunteer masih dibutuhkan, ATO akan mengontak dan segera memberikan training 3 hari. Calon volunteer harus mengikuti ujian akreditasi untuk memperoleh sertifikasi layak diterjunkan sebagai volunteer (minimal nilai ujiannya 90). Setelah lulus,tiap volunteer akan diminta kesediaannya meluangkan waktu minimal 4 jam sepekan dari bulan juli sampai oktober untuk bertugas di tax help center.
Oh ya, jadi volunteer bukan berarti dapat dollar banyak lho. Tugas ini sebagaimana namanya adalah tugas non profit. Ikhlas lillahi ta'ala. Filosofinya adalah gives contribution to your community.
Tapi walaupun nggak dibayar, seorang volunteer tidaklah bekerja sembarangan, mereka punya kode etik, salah satunya adalah, not allowed to receive anything that related to client and should keep all matters in confidential. Kalau kata Danniele (CSM Managerku), walaupun tanda terima kasih itu hanya sebungkus coklat, tetap tidak diperkenankan untuk diterima.
Klien pekan ini kebanyakan aki-aki dan nini nini dengan latar belakang budaya yang berbeda2. Ada yang punya background italiano ada juga yang dari Malta. Kayaknya sih besok2 bakal banyak yang dari yunani dan arab. Hal ini karena Coburg adalah daerah penduduk negeri2 tersebut.
Bicara soal volunteer, di australia banyak sekali diselenggarakan program voluntary, seperti volunteer di Royal Children Hospital (buat membantu para pasien, buat menghibur pasien, buat nengokin pasien) dan di Assylum Seeker (buat membantu pencari suaka dan para refugees). Peminat kegiatan ini pun banyak sekali. alasannya bermacam2. Sepasang kake nene di Royal Children Hospital yang aku temui waktu excursion bilang mereka ingin memberikan sesuatu buat masyarakat. Apalagi setelah mereka punya banyak waktu luang semasa purnatugas.Mereka menemukan kebahagiaan tersendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang kepada mereka yang ditimpa musibah. Ada juga memanfaatkan volunteer sebagai tempat mencari pengalaman kerja. Sebagian penyelenggara voluntary work memberikan sertifikasi di akhir masa tugas yang bisa dipakai sebagai referensi untuk mendapatkan pekerjaan sejenis dengan bayaran. Lagi2 menurut Danniele, banyak orang yang sulit mencari kerja setelah menjadi tax volunteer mendapatkan kemudahan bekerja. Asyik kan........
Alia sendiri, buat apa jadi volunteer ?

Wednesday, July 13, 2005

I have falling in love with the same woman three times

Judul diatas adalah judul sebuah lagu yang ngetop oleh Jose Mari Chan penyanyi filipino yang diangkat dari puisi cinta Benigno Aquino kepada Corazon Aquino sewaktu dia masih di penjara. Si Aquino ini mengungkapkan kecintaannya terhadap sang istri. Kali pertama adalah saat ia jatuh cinta seorang pemuda kepada seorang gadis. Kali kedua adalah saat si istri melahirkan anak pertama mereka dan kali ketiga pada saat sang istri tetap menjenguknya di dalam penjara.
Aku suka lagu ini sejak pertama kali denger jaman SMP dulu. Barangkali karena romantisme seorang gadis kecil yang ingin dipuja selalu oleh sang pangeran atau karena kaset Jose itu adalah koleksi sedikit dari segelintir koleksi keluarga. Apapun alasannya saat itu sampai saat ini aku menyukainya. Kalau saat ini ditanya sebabnya ,maka salah satu alasannya adalah nostalgila masa SMP, sedangkan alasan yang pasti karena isinya tentang cinta suami istri yang tidak lekang. Pertama saat masih cinta biasa lalu saat ada kebahagiaan yang datang dengan kehadiran sang anak, dan ketiga saat ada musibah yang menghadang.
Walah, kok cuma tiga kali saja mencintainya ? Aku yakin si Ninoy ga cuma mencinta si Cory dalam tiga kali masa saja, tapi lebih. Hanya ketiga saat itulah tiga momen yang amat sangat berarti dalam hidupnya. Pertama saat sang wanita berkorban dengan menghalau ketakutan untuk menikah dengan lelaki yang asing dihidupnya, kedua saat berkorban nyawa melahirkan putra mereka dan ketiga saat berkorban merawat anak mereka selagi ia dipenjara dan memberikan support yang luar biasa.
Ninoy barangkali tak sendiri, Si Cory pun mencintanya berkali-kali dan banyak bapak ibu yang mencinta istri atau suaminya berkali-kali. Si Cory pun tak sendirian berkorban demi sang suami karena banyak juga pasangan yang saling berkorban untuk pasangannya.

Baby sitter is back

Pekan ini jadi pekan baby sitter. Mbak Nisa akhirnya di rawat di Royal Melbourne Hospital. Si anak pun diboyong kesana. Berhubung si ibu ga boleh capek-capek seusai operasi, dibuatlah roster untuk membantu beliau taking care of the baby. Dan aku pun jadi baby sitter dadakan.

Ini jadi pengalaman yang indah karena aku selama ini paling ngeri pegang2 bayi yang masih merah. Takut euy. Takut salah gendong, takut disalahin kalau salah, dan kasihan sama baby nya itu sendiri. Tapi karena kepepet akhirnya seoang alia menyibakkan ketakutannya. Akupun nggak ragu bikin susu formula,menidurkan si bayi bahkan memandikan. Bersyukur banget tuh si Amartia karena bisa menaklukkan ketakutan Auntie alia. hehehehe

Ketika ketakutan membelenggumu maka jangan harap kemenangan itu akan datang

Sunday, July 10, 2005

Hospitality of a hospital

Pernah ke RSCM (rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) ? Aku belum pernah. Dan berharap tidak akan bermalam di sana. RSCM buat sebagian penduduk Jakarta adalah alternatif terakhir pengobatan penyakit. Sudah banyak cerita yang tak manis tentang rumah sakit ini. Alasan utama adalah soal pelayanan yang buruk. Ehm.....masalah pelayanan barangkali RSCM bukan satu-satunya yang bermasalah karena banyak rumah sakit lain yang memiliki problem sama. Pasien yang tidak dihargai, ongkos yang mahal, ketidakramahan para medis dan masalah transparansi adalah beberapa keluhan masyarakat.

Aku pikir masalah RSCM hanya ada di negaraku tercinta, atau paling tidak di negara berkembang. Namun ternyata di Melbourne aku menemukan pengalaman yang tidak kalah menyebalkan. Keluhan utama adalah masalah kelambanan penanganan pasien. Bayangkan, jikalau ada sanak keluarga yang tiba2 sakit kemudian dibawa ke bagian emergency, namun baru ditangani setelah antri 4 jam, mau marah nggak ? Dan setelah diperiksa di emergency, kemudian dirujuk ke bagian lain, eh masih antri berjam2. Mau marah lagi kan ? Trus waktu diperiksa di bagian lain tsb, ditanya2 lagi seperti saat diperiksa di emergency karena dokumen pemeriksaan di emergency ga dibawa ke bag tsb. Sebel kan ? Kata orang ausie, kalau cuma antri dua jam di emergency itu adalah keberuntungan. Lho.

Ponakan seorang teman (mbak D) terkena kanker rahim stadium "gawat". Penyakit ini baru ketahuan setelah perut bagian bawah membesar dan si ponakan tak kuasa menahan sakit. Alhasil mbak D membawa si ponakan ke emergency. Tiga jam lebih menunggu baru diperiksa. Setelah diperiksa, si dokter menyarankan USG. Dan antrilah mereka di USG berjam-jam lagi. Kalau sudah di USG baru bikin appoinment lagi untuk ketemu dokter. Gimana sih rasanya, orang sakit di tangguhkan penanganannya ?
Kuatir dengan kondisi si ponakan mbak Dmengancam kalau si ponakan nggak ditangani, maka dia akan memulangkan keponakannya ke Indonesia segera. Si Dokter takut juga, setelah hasil USG didapat, operasi segera dilaksanakan. Hm hm hm


Minggu-minggu terakhir ini ada cerita soal mbak N yang mesti dirawat karena kena syndrome ogylvy pasca operasi caesar. Pengalaman nggak asiknya adalah soal dokter yang nggak kasih tahu keadaan si pasien yang sebenarnya ke keluarga (suaminya). Alhasil si suami dan extendded family di sini jadi kuatir dalam ketidakpastian. Apalagi sampai harus operasi kedua. Akhirnya si suami mengancam pihak rumah sakit. Hasilnya si dokter mau menjelaskan hal ikhwal ogilvy syndrome (syndrome satu diantara 50 ribu orang akibat operasi di bagian perut sehingga terjadi masalah di bagian usus).

Ngomong2 soal kehati-hatian dokter (sampai sangat hati-hati dan terkesan lambat) , hal ini sepertinya disebabkan kekuatiran mereka apabila dituntut pasien karena tindakan medis yang mereka lakukan. Pernah ada cerita dokter yang jadi jatuh miskin karena pasien memenangkan gugatan di pengadilan.