Love again..........
Pikirku jadi kusut. Beberapa orang bercerita tentang pernikahan mereka yang retak. Talak satu, dua maupun tiga. Apalah yang bisa kuperbuat, nasehat ? apalah aku ini sementara pernikahanku pun baru akan melewati usia balita, barangkali seperti temanku bilang, cukuplah aku menjadi cermin dan tetaplah mengirimkan doa bagi mereka.
Tiap kali ada yang bercerita tentang pernikahan mereka, setelah itu aku menarik nafas panjang. Hati manusia memang berbolak-balik, kadang cinta menjadi benci dan benci menjadi cinta.Esok pagi bilang sayang, sore hari tanganpun melayang. Maka ku teringat untuk senantiasa bermohon pada Gusti Allah untuk senantiasa menghadapkan hati ini dalam ketaatan pada Nya.
Aku pun lalu mengingat uraian ibu Nurjannah (ustadzah, teman dan sahabtku tercinta) tentang kisah sang Nabi yang juga bertemu dengan masalah pernikahan. Ketika fitnah perselingkuhan Aisya ia dengar. Ia lelaki yang sempurna, yang membawa masalahnya bukan pada emosi., yang tak serta merta mengeluarkan talak pada sang istri. Diendapkannya masalahnya dan ditanyakanlannya pada sang Penguasa bumi, Allah. Mertua sang Muhammad pun adalah mertua yang amanah, yang tak serta merta membela Aisya hanya karena persoalan aisya adalah darah daging mereka. Kemudian Allah pun memberi jawab, tentang perselingkuhan yang tidak nyata.
Pernikahan adalah manifestasi cinta kita kepada Allah. Ketika seorang wanita mengucapkan cinta pada lelaki dan sebaliknya, sesungguhnya ia tengah mengucapkan cinta pada Gusti Allah. Dan konsekuensinya adalah apapun yang wanita ataupun lelaki itu lakukan dalam pernikahannya adalah apa yang Allah cintai. Cinta yang tak cuma keluar dalam kata, atau teraba dalam pelukan, tapi cinta yang lahir dari rahim yang sejati yang berjiwa dan di ridhoi.
(dalam kesedihanku sebuah doa untuk seorang sahabat, seorang teman, seorang kakak.........semoga Allah mudahkan urusan kalian, dan kembali mengumpulkan kalian dan pasangan dalam kebenaran dan kebaikan)