Friday, February 24, 2006

tanya

Setiap waktu selalu ada pertanyaan baru tentang hidup yang penuh tanya. Lalu mulailah membaca buku mencoba mencari jawab. Mencari bekal supaya tak keliru. Ataupun bertanya pada yang telah melalui waktu.

Lalu ada gundah. Ketidak pastian. Kebingungan atas pendapat-pendapat buku dan pengalaman orang yang berseteru. Lalu kemana langkah ini kan dipijakkan untuk mencari jawab pertanyaan ?

Ya Allah, tunjukkanlah aku ke jalan yang lurus, jalannya orang-orang yang engkau telah beri nikmat.

(semoga ia selalu dalam cinta Nya)

Saturday, February 11, 2006

Dog Time

Pernah suatu hari, satu keluarga yang rajin mencari ilmu di rumahku usul " Tante, besok-besok kita ke rumah tante lebih pagi ya (maksudnya ga terlalu sore), soalnya kalau sore pulangnya repot, banyak anjing woof woof." It's doggy time, tante!"kata sang anak.

Yeah, salah satu beda tinggal di indo dan disini adalah soal anjing. Di sini anjing punya tempat spesial daripada di indo. Yah wajar sih karena masyarakat indo mayoritas muslim yang sangat berhati-hati dengan anjing. Makanya di tiap tempat hampir selalu ketemu anjing. Terutama pagi hari dan sore hari saat para majikan menggembalakan anjing supaya anjingnya tetap sehat setelah/sebelum sepanjang hari di kurung di rumah. Kasihan juga euy melihat si majikan, sore hari yang dingin di winter, enaknya kan berleyeh-leyeh di rumah, lha kok masih harus ngajak anjing jalan-jalan. Kadang-kadang bahkan ada yang meluangkan waktu di malam hari.

Aku juga suka kasihan kalau ngeliat nenek-nenek bawa anjing. Berat anjing kan lumayan untuk ditarik seorang nenek. Apalagi kalau si anjing buang kotoran, aduuh itu nenek dengan sabar menunggu si doggy selesai buang hajat dan setia menjumput kotoran dan mengantonginya untuk dibuang di tempat sampah. weleh-weleh.

Dimanakah si anjing tinggal ? Kalau tuannya punya rumah gede dan halaman luas barangkali aku tidak terlalu pusing memikirkan tempat tinggal si anjing. Tapi disini, aku melihat banyak pemilik anjing yang tinggal di rumah flat dua bedroom dengan dua anjing peliharaaan. Waduuh, ga kebayang itu rumah kotor dan sumpeknya kayak apa.

Kemarinmalam ada acara feature di SBS mengenai tingkah laku pecinta anjing di New York yang disebut-sebut sebagai syurganya anjing. Karena pemilik anjing biasanya tinggal di apartemen dan bekerja kantoran, maka mereka menitipkan anjingnya di sebuah penitipan anjing yang fasilitasnya ga kalah sama penitipan anak. Si anjing (mereka menyebut anjing sebagai anaknya , my girl atau my boy) bisa bermain-main dengan teman-temannya- besosisalisasi- bahkan bisa berlatih berenang. Kalau si anjing ulang tahun bisa di buatkan acara birtday party dengan mengundang teman-temannya lengkap dengan birthday cake, tiup lilin, potong kue, balon dan hadiah. Mahal pasti. Tapi si ayah/ibu anjing sih asyik-asyik aja kok. Jika si ayah/ibu berhalangan untuk mengantar anjing ke lokasi penitipan, tersedia pet taxy yang siap mengantar ketujuan manapun. Anjing2 ini juga boleh menginap jika si ortu mereka sibuk. Ada tempat khusus untuk mereka menginap dilengkapi kotak surat untuk surat2 dari ortu kepada mereka yang nantinya di bacakan oleh penjaga mereka.

Bagaimana kalau si anjing sakit ? ada tempat terapi nya lho. Anjing kegemukan ? datang saa ke kolam renang khusus dengan trainer khusus untuk program penurunan berat badan. Pokoknya asal ada uang si anjing akan menikmati kenyamanan sebagaimana orang pada umumnya. Paranormal anjing dan pengacara khusus anjing juga ada lho.....

Repot banget sih. Kalau aku pikir daripada ngurusin anjing kenapa nggak ngurusin banyak anak manuasia yang terlantar di bagian bumi lainnya. Biaya yang mahal kan bisa tuh direalokasikan ke manusia. Toh sebenernya anjing kan ga butuh-butuh amat perlakuan demikian. Perlakuan spesial itu kan hanya dengan ukuran manusia. Barangkali kalau si anjing-anjing borju itu ketemu anjing normal lainnya dia bakal diketawain karena terlalu anak mami. Hiiihihihi

Salah seoarang pengamat peranjingan juga bilang bahwa kebutuhan manusia akan anjing si newyork sedikit banyak karena tingginya tingkat kegagalan berumah tangga, keengganan menikah.keengganan punya anak dan kesibukan pasangan bekerja. Akhirnya potensi kasih dan sayang lari ke binatang peliharaan.

Salah seorang ortu anjing bilang bahwasanya ia dan suami telah mennikah 18 tahun. Mereka belum berpikiran untuk punya anak karena menyadari tanggung jawab memiliki anak. Lalu mereka mencoba memulai lebih dahulu dengan merawat anjing. Kalau anjing sukses di rawat baru deh puya anak. Namun ketika ditanya kemungkinan rencana ke depan, dia bilang " I think I'm gonna take another dog". Hm hm hm hm

Monday, February 06, 2006

It's not an achievement

Sebuah sms masuk ke sony ericsson merah ku," Mbak, knp ya org2 yg tau aku hamil gak ada yg doain kmi spy bs mengemban amanah ini ? Umumnya pada ngucapin "selamat ya akhirnya bs hamil jg" ato klmt lainnya tp sejenis. Kayak dpt prestasi aja." Dug.......bingung juga jawabnya. Sms itu belum ku balas karena pulsaku ga cukup untuk mengirim balik sms ke Indonesia lagipula jawabannya cukup panjang. Mudah-mudahan tulisan ini dibaca yang bersangkutan.

Dalam hidup seorang muslim ada dua hal yang dipertukarkan, syukur dan sabar. Syukur dengan kenikmatan dan sabar dalam kesulitan atau yang sulit, syukur dalam kesulitan dan sabar dalam kenikmatan. Demikian juga dalam hal ada/tidaknya anak. Dalam chatting lewat yahoo messenger seorang teman yang mempunyai kesulitan mendapatkan buah hati bercerita. tentang kesedihan yang mendera ketika proses IVF yang dijalaninya gagal. Kemudian Allah mempertemukannya dengan seorang wanita yang berusia lebih tua dan mempunyai pengalaman yang sama. Dalam penantian buah hati si wanita itu bersama suaminya meneruskan pendidikan dalam bidang agama. Ia bilang bahwasanya ada kenikmatan dalam kesulitan memiliki anak , salah satunya adalah kelapangan waktu yang memungkinkan mereka mencari ilmu. Wanita itu bersabar dalam kesulitan namun ia pun mensyukuri nikmat hidup tanpa anak. Teman chatting ku itupun tercerahkan.

Hidup tanpa anak, adalah kesabaran berikhtiar, kesabaran diuji dengan celaan, kesabaran dalam kesepian. Namun disisi yang lain itu adalah kenikmatan waktu luang untuk memperbaiki kualitas diri, untuk memperhatikan orang lain, untuk membina cinta dengan pasangan dan masih banyak kenikmatan yang lain.

Demikian pula kehadiran anak. Adalah kesabaran menjaga amanah Allah, kesabaran mendidik, kesabaran bolak-balik bersih-bersih rumah dan kesabaran lainnya. Namun itu juga kenikmatan yang patut disyukuri karena tak semua orang diberi kesempatan tersebut, kenikmatan beroleh ladang untuk beramal, kenikmatan disejukkan dengan matahati yang sholihat dan banyak kenikmatan lain.

Kembali ke sms sahabat ku itu, secara umum punya anak adalah kenikmatan meski ia melihat lebih jauh bahwasanya itu adalah amah yang mesti ditunaikan dengan kesabaran. Kalau ucapan orang penuh dengan kata selamat, ya wajar saja, bukankah kenikmatan harusnya disyukuri ? Meskipun lebih enak kalau ucapannya mengandung dua semangat. Namun demikian tetaplah berfikir semoga saja dalam ucapan mereka terkandung doa dalam hati supaya yang diberi nikmat senantiasa sabar.

Kayaknya sih begitu, ada yang punya pendapat lain ?

(buat sahabat tercinta di cimanggis, selamat dan bersabarlah!)